Jumat, 10 Desember 2010

Persen Proses Persalinan di Indonesia Ditangani oleh Bidan

Peranan bidan dalam membantu proses kelahiran bayi di Indonesia ternyata cukup besar. Masyarakat cenderung lebih memilih untuk ditangani oleh bidan sebab disamping tarifnya relatif lebih murah dibandingkan dengan dokter spesialis, pendekatan yang diberikan oleh bidan terhadap pasien biasanya lebih bersifat kekeluargaan, meskipun tidak semua kasus persalinan dapat ditangani oleh bidan.


Mengutip dari situs berita Antara, sekitar 60 persen proses kelahiran di Indonesia ditolong bidan, sementara laporan lembaga aktifitas populasi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau The United Nations Population Fund menyebutkan pada 2009 Indonesia memiliki 53 ribu bidan.

Peranan bidan tidak hanya membantu proses melahirkan, tapi juga berperan untuk membantu menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia yang tercatat tertinggi di negara-negara ASEAN. Penyebab utama dari AKI dan AKB adalah pendarahan, eklamsia dan infeksi yang sebenarnya dapat dengan cepat ditangani.

Terkait program Millenium Development Goals (MDGs) 2015, Indonesia menargetkan untuk menurunkan AKI menjadi 102 setiap 100 ribu kelahiran hidup dan AKB menjadi 23 setiap 1.000 kelahiran hidup. Untuk menyukseskan program tersebut diperlukan peningkatan dalam pelayanan kesehatan seperti tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang saat ini masih minim terutama di daerah pelosok.

Meskipun mengalami banyak kendala, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masalah persalinan sehingga dapat mendapat target penurunan AKI dan ABI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar